Tujuan dari proses klasifikasi citra adalah untuk mendapatkan
gambar atau peta tematik. Gambar tematik
adalah suatu gambar
yang terdiri dari bagian-bagian yang
menyatakan suatu objek atau tema tertentu. Proses klasifikasi citra ada
dua jenis, yaitu
Supervised (Klasifikasi Citra Terawasi)
dan Unsupervised (Klasifikasi Citra
Tak Terawasi).
Klasifikasi Citra Terawasi (Supervised)
Penggunaan istilah terawasi disini mempunyai arti berdasarkan
suatu referensi penunjang,
dimana kategori objek-objek yang
terkandung pada citra telah dapat diidentifikasi.
Klasifikasi ini memasukkan setiap
piksel citra tersebut kedalam suatu kategori
objek yang sudah diketahui. Sebelum
klasifikasi dilakukan, maka kita harus memasukkan inputan sebagai dasar
pengklasifikasian yang akan dilakukan. Dengan klasifikasi ini, kita lebih bebas
untuk memilah data citra sesuai dengan kebutuhan. Misalnya dalam suatu kawasan
kita hanya akan melakukan klasifikasi terbatas pada jenis jenis kenampakan
secara umum semisal jalan, pemukiman, sawah, hutan, dan perairan. Hal tersebut
dapat kita lakukan dengan klasifikasi ini. Proses input sampel juga cukup
mudah, hanya saja perlu ketelitian dan pengalaman agar sampel yang kita ambil
dapat mewakili jenis klasifikasi. Baik buruknya sampel, Diwujudkan dalam nilai
indeks keterpisahan.
Klasifikasi Citra Tak Terawasi (Unsupervised)
Proses klasifikasi disebut tidak terawasi, bila dalam
prosesnya tidak menggunakan suatu referensi penunjang apapun. Hal ini berarti
bahwa proses tersebut
hanya dilakukan
berdasarkan perbedaan
tingkat keabuan setiap piksel pada
citra. Klasifikasi
citra tak terawasi mencari kelompok-kelompok
(cluster) piksel-piksel, kemudian
menandai setiap piksel kedalam sebuah
kelas berdasarkan parameterparameter pengelompokkan awal yang didefinisikan oleh
penggunanya.
Kegunaan Image Proccessing dalam Pengelolaan Bencana
Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan daerah yang memiliki potensi bencana besar. Hal
ini membuat kita harus senantiasa waspada terhadap berbagai macam bencana yang
mungkin terjadi. Maka untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana kita
memerlukan suatu informasi yang jelas mengenai daerah daerah potensi bencana
dan peta prediksi bencana dan lain lain. Salah satu metode yang cukup handal
untuk melakukan analisis tersebut adalah dengan menggunakan Penginderaan Jauh.
Melalui metode ini dengan image processing, ada banyak sekali keuntungan yang diperoleh baik dalam analisis
pra bencana atupun pasca bencana. Hasil Image processing akan memberikan data yang lengkap, cepat dan
jelas tergantung dari lingkup data seperti apa yang kita butuhkan.
melalui image processing, dapat kita memprediksi daerah potensi lahar dingin misalnya pada sungai sungai di sekitar gunung merapi. Selain itu proses monitoring juga dapat dengan cepat dan tepat dilakukan tanpa harus turun langsung ke lapangan. Artinya, untuk saat ini, pengolahan citra digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam usaha penangan bencana alam.
melalui image processing, dapat kita memprediksi daerah potensi lahar dingin misalnya pada sungai sungai di sekitar gunung merapi. Selain itu proses monitoring juga dapat dengan cepat dan tepat dilakukan tanpa harus turun langsung ke lapangan. Artinya, untuk saat ini, pengolahan citra digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam usaha penangan bencana alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar