Rabu, 22 Februari 2012

Klasifikasi Citra Digital



Tujuan dari proses klasifikasi citra adalah untuk mendapatkan gambar atau peta tematik. Gambar tematik adalah suatu gambar yang terdiri dari bagian-bagian yang menyatakan suatu objek atau tema tertentu. Proses klasifikasi citra ada dua jenis, yaitu Supervised (Klasifikasi Citra Terawasi) dan Unsupervised (Klasifikasi Citra Tak Terawasi).
Klasifikasi Citra Terawasi (Supervised)
Penggunaan istilah terawasi disini mempunyai arti berdasarkan suatu referensi penunjang, dimana kategori objek-objek yang terkandung pada citra telah dapat diidentifikasi. Klasifikasi ini memasukkan setiap piksel citra tersebut kedalam suatu kategori objek yang sudah diketahui. Sebelum klasifikasi dilakukan, maka kita harus memasukkan inputan sebagai dasar pengklasifikasian yang akan dilakukan. Dengan klasifikasi ini, kita lebih bebas untuk memilah data citra sesuai dengan kebutuhan. Misalnya dalam suatu kawasan kita hanya akan melakukan klasifikasi terbatas pada jenis jenis kenampakan secara umum semisal jalan, pemukiman, sawah, hutan, dan perairan. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan klasifikasi ini. Proses input sampel juga cukup mudah, hanya saja perlu ketelitian dan pengalaman agar sampel yang kita ambil dapat mewakili jenis klasifikasi. Baik buruknya sampel, Diwujudkan dalam nilai indeks keterpisahan.
Klasifikasi Citra Tak Terawasi (Unsupervised)
Proses klasifikasi disebut tidak terawasi, bila dalam prosesnya tidak menggunakan suatu referensi penunjang apapun. Hal ini berarti bahwa proses tersebut hanya dilakukan berdasarkan perbedaan tingkat keabuan setiap piksel pada citra. Klasifikasi citra tak terawasi mencari kelompok-kelompok (cluster) piksel-piksel, kemudian menandai setiap piksel kedalam sebuah kelas berdasarkan parameterparameter pengelompokkan awal yang didefinisikan oleh penggunanya.
Kegunaan Image Proccessing dalam Pengelolaan Bencana
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan daerah yang memiliki potensi bencana besar. Hal ini membuat kita harus senantiasa waspada terhadap berbagai macam bencana yang mungkin terjadi. Maka untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana kita memerlukan suatu informasi yang jelas mengenai daerah daerah potensi bencana dan peta prediksi bencana dan lain lain. Salah satu metode yang cukup handal untuk melakukan analisis tersebut adalah dengan menggunakan Penginderaan Jauh. Melalui metode ini dengan image processing, ada banyak sekali  keuntungan yang diperoleh baik dalam analisis pra bencana atupun pasca bencana. Hasil Image processing  akan memberikan data yang lengkap, cepat dan jelas tergantung dari lingkup data seperti apa yang kita butuhkan.
melalui image processing, dapat kita memprediksi daerah potensi lahar dingin misalnya pada sungai sungai di sekitar gunung merapi. Selain itu proses monitoring juga dapat dengan cepat dan tepat dilakukan tanpa harus turun langsung ke lapangan. Artinya, untuk saat ini, pengolahan citra digital memiliki peranan yang cukup signifikan  dalam usaha penangan bencana alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar