Kamis, 23 Februari 2012

Saatnya Masyarakat Juga Peduli Bencana


Bencana alam merupakan suatu keadaan atau fenomena yang memang harus kita terima. Bencana alam datang tanpa pernah memperdulikan keadaan manusia atau apapun yang ada seketika itu. Bencana tak pernah peduli apakah kita sudah siap dengan kedatangannya, apakah kerusakan yang ditimbulkan akan mendatangkan kerugian yang luarbiasa. Belum juga hilang dari ingatan kita, bagaimana aktivitas Gunung Merapi berhasil membuat kegelisahan penduduk yang bermukim di sekitarnya. Aktivitas gunung yang terjadi dalam kurun waktu Oktober sampai dengan November tahun lalu itu terasa sangat luar biasa. Kondisi letusan yang dihasilkan sangat berbeda dengan kondisi letusan yang  sama pada tahun 2006. Tahun ini aktivitas  Merapi jauh lebih besar dan lebih lama dari yang terjadi pada 2006 yang lalu.
Letusan yang terjadi secara berkala tersebut, memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Dari data yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), diperoleh data berupa sebanyak 66.500 warga sekitar lereng Merapi yang terbagi dalam beberapa wilayah harus diungsikan. Wilayah yang warganya paling banyak diungsikan adalah Kab. Magelang dengan 39056 jiwa, diikuti Kab.Sleman dengan 18.929 jiwa, Kab. Klaten sebanyak 4.527 jiwa, dan Kab.Boyolali sebanyak 3.988 jiwa. Namun, ternyata masih ada saja korban meninggal dalam bencana tersebut.  Kabupaten Sleman menjadi kabupaten dengan korban meninggal tertinggi yaitu sebanyak 37 jiwa dan satu korban lagi berasal dari Kabupaten Magelang.
Dari data yang dipaparkan di atas perlu digarisbawahi mengenai jumlah korban meninggal yang masih banyak. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui BNPB sudah cukup maksimal. Mereka melakukan pemantauan bencana dan memberikan instruksi kepada warga  dengan cepat. Dengan upaya maksimal tersebut, masih ada saja korban jiwa yang jatuh. Alasan yang logis tentunya ya karena bencana yang terjadi tahun ini lebih dari biasanya. Warga yang sudah terbiasa dengan aktivitas Merapi merasa yakin bahwa mereka akan baik baik saja menghadapi suasana yang demikian.
Kalau kita lebih cermat membaca masalah kebencanaan yang ada di Indonesia ini, ternyata akan timbul suatu kesimpulan  bahwa di sini terjadi ketimpangan penanganan bencana. Kita lihat bagaimana luar biasanya respon bencana di Negara kita tidak diimbangi dengan upaya mitigasi yang baik.  Di sinilah masalah pokok yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Berapa banyak dana yang dialokasikan untuk upaya mitigasi bencana di Indonesia ini. Pemerintah terkesan kurang memberikan perhatian yang lebih terhadap upaya mitigasi bencana. Sangat berbeda dengan penanganan pasca bencana yang mana dari pejabat tingkat daerah sampai tingkat nasionalpun turun tangan. Memang upaya mitigasi ini bukan sesuatu kebijakan yang populer dilakukan, tetapi yang terpenting hal ini lebih ditekankan kepada upaya meminimalisir korban suatu bencana. Kenyataan bahwa Indonesia merupakan Negara dengan bencana yang cukup lengkap inilah yang membuat kita harus memberikan perhatian yang lebih.
Sebenarnya kalo kita berbicara lebih ekstrim lagi, sebenarnya tugas pemerintah melakukan tanggap bencana ini sudah sangat terbantu dengan peran aktif masyarakat. Peran masyarakat dalam tanggap bencana di beberapa kejadian bencana cukup besar. Betapa banyaknya  relawan dan bantuan masyarakat  yang ada selama tanggap bencana mulai dari Gempa Aceh, Bantul, Tsunami di mentawai dan yang terbaru aktivitas Gunung Merapi kemarin membuktikan bahwa budaya gotong royong kita belum luntur. Hal inilah yang secara cermat harus dimanfaatkan oleh pemerintah.
Perlu diingat sekali lagi bahwa upaya penanganan bencana tidak hanya dilakukan semata mata ditekankan kepada tanggap darurat pasca bencana.  Namun, upaya mitigasi dan peningkatan kewaspadaan bencana dengan melibatkan masyarakat sebagai upaya meningkatkan respon bencana yang tepat juga perlu dilakukan. Secara teknis sebenarnya kita mampu untuk melakukan itu semua. Sekarang yang menjadi masalah adalah perhatian pemerintah dan kesadaran masyarakat itu sendiri yang perlu ditingkatkan. Kedua hal penting itulah yang harus dilakukan bersama sama secara terintegrasi. Akan menjadi mubadzir ketika perhatian pemerintah yang bagus tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat itu sendiri. Tidaklah bijak jika selalu saja pemerintah yang menjadi kambinghitam kegagalan penanganan bencana. Sudah saatnya kita berkaca pada diri sendiri, apakah kesadaran  kita akan bencana sudah cukup baik? Baik dalam artian ini tidak semata mata hanya mengikuti saran pemerintah, tapi lebih kepada ikut serta berperan aktif dalam upaya kewaspadaan bencana. Sangat disayangkan jika masyarakat tidak dilibatkan. Jangan sampai kejadian ada kehilangan alat pemantau karena  diambil orang. Namun kenyataannya hal inilah yang terjadi di negara kita. Orang orang tidak pernah mengetahui adanya alat alat monitoring di sekitarnya. Ya memang sangat disayangkan, oleh karena itu sudah saatnya kita warga Indonesia dan pemerintah saling bekerjasama dalam upaya peningkatan kewaspadaan akan bencana.

1 komentar:

  1. Betting at a Casino in Rizhou - Best Bookies in Rizhou, Rizhou
    Find the best betting odds 제왕카지노 and 퍼스트카지노 offers of top bookmakers in Rizhou. 다파벳 Compare top online sportsbookies, bookmaker reviews and top deposit bonuses.

    BalasHapus