Indonesia merupakan Negara
dengan frekuensi bencana yang tinggi di Dunia. Ada banyak macam bencana yang
terjadi di Negara ini, mulai dari bencana keairan di pantai hingga bencana
vulkanologi. Maka untuk mengantisipasi keadaan ini perlu adanya upaya adaptasi
maupun mitigasi bencana alam. Salah satu upaya peningkatan dua aspek tersebut
adalah dengan menggunakan fasilitas Penginderaan jauh. Peranan penginderaan
jauh sebagai pendukung penanganan bencana bisa dibilang cukup besar. Kemampuan
Inderaja dalam menganalisis keadaan alam secara cepat dan tepat tanpa harus
disertai dengan surrvei lapangan membuat metode ini menjadi sangat effisien dan
menguntungkan. Dalam symposium geospasial yang diselenggarakan mahasiswa
Geografi UGM pada 29 Oktober 2011, ada 3 buah penelitian mengenai penggunaan
inderaja ini dalam kaitannya dengan penanganan bencana alam.
1.
Kajian Kapasitas Perempuan dalam Menghadapi Bencana
Gempa Bumi
Latarbelakang dilakukannya penelitian ini adalah fakta
bahwa sebagian besar korban meninggal dalam musibah gempabumi Yogyakarta 2006
adalah perempuan. Di kecamatan Sumbermulyo sendiri korban meninggal mencapai
607 jiwa. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di desa Sumber mulyo,
Kecamatan Bambanglipurwo, kabupaten Bantul .dari 16 padukuhan di Sumber Mulyo,
hanya diambil 3 padukuhan sebagai sampel yaitu Caben, Gresik, dan Bondalem. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
§ Mengetahui kapasitas perempuan dalam menghadapi gempa
§ Mengetahuai faktor faktor pengaruh kapasitas tersebut
§ Merumuskan strategi terhadap kapasitas perempuan
Metode
penelitian yang digunakan adalah kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Ketiga
tujuan penelitian tersebut masing masing mempunyai metode tersendiri dalam analisisnya.
Analisis kapasitas perempuan dilakukan dengan menggunakan skala gutman, faktor
faktor pengaruhnya dapat dianalisis dengan analisis crosstab & chi square,
sedangkan perumusan strateginya menggunakan analisis SWOT. Maka dengan ketiga
metode tersebut, penelitian dilakukan pada beberapa sampel penduduk yang
dipilih secara acak sehingga bisa dianggap cukup mewakili. Adapun persyaratan
seorang sampel adalah umur berkisar antara 17-55 tahun, sehat jasmani dan
rohani, dan mengalami kejadian gempabumi. Dalam penelitian pasti terdapat data
berupa data kualitatif, maka dalam pengolahannya data tersebut
ditransformasikan menjadi kuantitaif dengan cara memberikan bobot pada masing
masing jawaban.
Hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah :
§ Tingkat kapasitas Dukuh Caben rendah, Gresik sedang,
dan Bondalem sedang.
§ Faktor faktor yang mempengaruhi adalah tingkat usia,
tingkat pengetahuan, dan tingkat pendidikan. Namun, hasil aneh yang didapat
berupa tingginya tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada kapasitas perempuan.
Peneliti kemudian membuat suatu kesimpulan bahwa hal ini terjadi akibat para
perempuan ini memainkan peran ganda ketika gempa.
§ Strategi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
pengetahuan tentang gempa bumi terkait dengan usaha penangannya saat gempa
terjadi, meningkatkan semangat partisipasi dalam sosialisasi gempa bumi,mempraktekan
situasi tanggap darurat saat gempa.
2. Quick Damage Assesment and Mapping Using Video Imaging
System Unmanned Aircraft Aerial Photography.
Latar belakang dari penelitian ini adalah kondisi
Indonesia yang merupakan Negara dengan tingkat frekuensi bencana yang sering
dan beraneka macam. Dengan kata lain ketersediaan data real time pada saat itu
juga sebisa mungkin terpenuhi. Penggunaan data satelit kadang belum dapat
memenuhi tuntutan kecepatan akses tersebut. Oleh karena itu, diberikan suatu
solusi berupa penggunaan pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak ini digunakan
untuk mendapatkan data langsung ke lapangan
dengan foto udara. Jadi pada pesawat akan dipasang kamera dan
diterbangkan ke daerah bencana kemudian akan merekam citra yang ada di daerah
tersebut. Namun, dalam penelitian ini tidak dijelaskan hal spesifik mengenai
teknis penggunaan pesawat ini. Peneliti hanya memaparkan berbagai keunggulan
pencitraan dengan pesawat. Bagaimana tata cara pengambilan datanya, aturan
aturan pengambilan data, pengolahan data pasca perekaman juga tidak dijelaskan
oleh peneliti.
3. Pengujian Metode Segmentasi Citra Untuk Pemetaan
Kerusakan Bangunan Rumah Akibat Bencana Erupsi Gunungapi.
Inventarisasi kerusakan bangunan rumah akibat suatu
bencana (dalam hal ini erupsi) merupakan salah satu dari managemen pengelolaan
bencana. Kelengkapan data ini dituntut ada secara cepat dan tepat padahal pada
kondisi pascabencana, pengambilan data bisa dibilang sangat sulit dilakukan. Untuk
itu, teknologi remote sensing dan GIS memberikan suatu alternative solusi dalam
usaha pemetaan kondisi bangunan pascabencana dengan citra digital.
Metode segmentasi objek adalah metode klasifikasi
objek dengan berdasar pada ciri spectral maupun spasialnya. Selain itu metode
ini dilakukan semi otomatis sehingga waktu pemrosesannya lebih singkat.
Pemetaan dengan metode ini dilakukan dengan membandingkan hasil segmentasi dua
citra resolusi tinggi pada saat sebelum dan setelah erupsi. Objek yang telah
disegmentasi berdasar cirri spectral dan geometrinya, kemudian
ditumpangtindihkan untuk melihat perubahan bentuk dan pergeseran posisi
bangunan. Dengan cara tersebut, penentuan jumlah bangunan yang baik, ataupun rusak
dapat dengan mudah dilakukan. Dengan membandingkan dengan metode visual
diperoleh hasil bahwa tingkat keakuratan
interpretasi visual adalah 96,47% dan segmentasi adalah 95,29% dengan luasan
sampel yang digunakan sempit. Ini membuktikan bahwa metode segmentasi memang
masih di bawah metode visualisasi dari segi keakuratannya, tetapi untuk lama
pemrosesannya lebih cepat, dan memungkinkan lebih cepat lagi pada kondisi
dimana luas area diperbesar.
Dari ketiga contoh penelitian tersebut, tentunya dapat kita ambil pelajaran bawasannya dengan
memanfaatkan sistem penginderaan jauh ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan
dengan lebih cepat. Dan menjadi sangat terasa manfaatnya ketika kita lihat
perannannya dalam upaya penangan bencana, baik pra ataupun pasca bencana. Semoga
dari informasi di atas akan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar